Breaking News
Loading...

Judul  ‘Managemen Dasar Ternak Kambing atau Domba‘ kelihatannya seperti asing dan terkesan jelimet dengan hadirnya kata ‘managemen‘.  Penggunaan kata ‘managemen’ sebenarnya sih pertama, agar sedikit terlihat agak keren lah. Kedua, kata managemen lebih menggambarkan keseluruhan rangkaian kegiatan dalam memelihara kambing atau domba. Maksudnya gimana nih ?
Managemen secara singkat  dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan, dimana didalamnya terdapat kegiatan penentuan target, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atau pemeliharaan, evaluasi kegiatan, dan tindakan yang diperlukan agar tujuan dari keseluruhan kegiatan tercapai. Terus hubungannya dengan kambing atau domba bagaimana ? Yaa…anda tinggal gabungkan saja maksudnya gimana, enteng kan ? Jadi singkatnya, meskipun kita ‘hanya’ memelihara kambing atau domba, kita tetap harus alias musti memiliki perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan yang terkendali agar tujuan kita memelihara ternak tercapai. Just it’s…
domba
Nah, berikut saya mau bagi-bagi pengalaman mengenai Managemen dasar memelihara ternak kambing atau domba, secara garis besar saja ya supaya tidak boring membacanya.  Sumber tulisan adalah dari pengalaman Mitra HCS yang telah sukses meng-aplikasikannya. Ga percaya ? Nih anda bisa tonton dulu videonya DI SINI.


Daging kambing, memiliki pangsa pasar sangat luas, demand atau permintaan pasar pun makin tinggi dari tahun ke tahun tanpa bisa diimbangi oleh supply yang memadai. Oleh karena itu, jangan heran apabila harganya pun naik melesat tinggi dari tahun ke tahun.  Apabila usaha ternak kambing atau domba menjadi salah satu pilihan anda, jangan pernah takut hasil ternak anda tidak laku dijual.
Bagi anda yang baru akan memulai ternak kambing, coba simak dulu deh tulisan berikut siapa tahu ada bagian yang anda lewatkan.  Dan bagi yang sudah dan sedang memulai, anggap saja tulisan ini sebagai bahan studi banding atau pelengkap pengetahuan anda.
Pada dasarnya, ada beberapa faktor yang perlu kita perhatikan dalam usaha ternak kambing/domba.  Berikut adalah beberapa faktor tersebut :

A. Penentuan Lokasi Ternak/Kandang

Lokasi ternak harus menjadi pertimbangan awal sebelum anda memulai.  Berikut ada beberapa faktor yang setidaknya harus menjadi perhatian

1. Teduh

Artinya ternak harus terlindung dari terpaan sinar matahari langsung secara berlebihan, tapi bukan berarti di tempat yang gelap (hehehe…). Teduh berarti kandang terutama ternak mendapat naungan yang teduh tapi cukup mendapat sinar matahari.

2. Sirkulasi udara lancar dengan suhu udara 35 C

Kandang atau tempat ternak diatur posisi lokasinya dengan sirkulasi udara yang dapat mengalir dengan baik. Sirkulasi udara yang baik memungkinkan ternak selalu mendapatkan udara yang segar dan suhu lingkungan pun dapat tetap terjaga.

3. Suasana Tenang

Bukan hanya kita manusia yang memerlukan suasana tenang, hewan ternak kita pun memerlukannya.  Suasana yang tidak tenang akan dengan mudah menyebabkan hewan ternak stress, sulit makan, dan mudah terserang penyakit.

4. Mendapat sinar matahari yang cukup

Lihat poin no.1

5. Bersih

Bersih pangkal sehat, semboyan ini berlaku juga untuk ternak berikut kandangnya.  Faktor kebersihan kandang ini rata-rata sering diabaikan oleh kebanyakan para peternak, padahal faktor ini sangat penting.  Kondisi kandang yang kotor merupakan tempat yang potensial tumbuhnya patogen atau sumber penyakit.  Kalau nantinya penyakit tersebut menyerang ternak, yang repot dan rugi adalah kita juga.  Kebersihan kandang dan lingkungan, selain untuk kepentingan kesehatan ternak, juga penting untuk kesehatan manusia dan makhluk hidup di sekitarnya.
Sebaiknya lakukan kegiatan membersihkan kandang dan lingkungan sekitar secara rutin.  Misalnya seminggu sekali, termasuk hewan kita.  Sediakan pula tempat khusus yang jaraknya cukup jauh untuk menyimpan limbah ternak.  Hindari tempat penyimpanan sementara limbah atau kotoran ternak yang terlalu dekat dengan kandang apalagi terlalu dekat dengan lokasi penyimpanan pakan.

B. Kandang

Bentuk dan ukuran kandang harus anda perhitungkan dengan mempertimbangkan jumlah hewan kambing atau domba yang akan diternak.  Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah juga sirkulasi udara, naungan yang memadai, kemudahan dalam memasukkan dan mengeluarkan hewan, kemudahan dalam pemberian dan konsumsi pakan, tersedia penampungan feses atau kotoran ternak berikut penampungan air seni hewan.
Luas kandang memperhitungkan luas area yang dibutuhkan oleh sejumlah hewan yang akan kita ternak.  Secara umum, untuk ternak kambing sejumlah  ekor, dibutuhkan luas kandang  meter persegi.  Sebagai gambaran, sebuah kandang dengan 10 ekor kambing/domba dewasa memerlukan :
  • Panjang  :  300 cm
  • Lebar      :  150 cm
Anda bisa lihat nih foto kandang berikut sekedar buat contoh (sumber : sanjausaha)
jenis-kandang-kambing
Bentuk kandang yang standar adalah :


  • Berbentuk panggung
  • Ada tempat penampungan feses atau kotoran
  • Terdapat penampungan urine/air seni/air kencing
  • Tempat pakan dan minum
Secara umum, material yang dibutuhkan untuk membuat sebuah kandang adalah : kayu, bambu, papan, atap dari asbes/genteng, batu bata dan pasir, dan paku

C. Pemilihan Bibit/Seleksi sesuai kriteria

Tentukan kambing atau domba jenis apa yang akan anda ternak.  Terdapat banyak jenis dan varian kambing atau domba di Indonesia.  Pilih berdasarkan tingkat pertumbuhan, biaya yang tersedia, dan juga kemudahan untuk mendapatkannya.  
Setelah ditentukan kambing atau domba jenis yang mana, tahap selanjutnya adalah seleksi bibit, ini perlu dilakukan agar hasil ternak terutama usaha penggemukan dapat berhasil.  Ciri-ciri berikut dapat anda pakai pada saat melakukan pemilihan bibit ternak :
  • Sehat
  • Mata terlihat cerah
  • Bulu sehat
  • Tidak ada cacat
  • Tidak terlihat indikasi terkena serangan penyakit
  • Mulut lebar, besar dan memanjang
  • Perut tidak buncit
  • Kerangka besar dan melebar
  • Punggung lurus dan memanjang
  • Cukup umur antara 4 s.d 8 bulan

D. Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi :
  1. Pembuatan Pakan Ternak.  Pakan ternak yang kita siapkan adalah dengan cara fermentasi hijauan menggunakan SOC HCS.  Cara pembuatan pakan fermentasi dari gedebog atau pohon pisang serta dari bahan baku lainnya dapat anda pelajari DI SINI
  2. Pemberian suplemen SOC. Dosis yang diberikan adalah 5 cc atau 1/2 tutup botol SOC dilarutkan dalam 15 liter air bersih, diberikan 2 kali sehari.
  3. Menjaga kebersihan lingkungan, kandang, tempat pakan, tempat minum, tempat penampungan limbah ternak.
  4. Mengenali ciri-ciri penyakit ternak dan cara pencegahan serta pengobatannya. Untuk yang satu ini akan kita bahas pada tulisan berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar