Menanam Jahe Merah Mungkinkah Jadi Milyuner ?, judul tulisan ini koq seperti yang pesimistis ya…tenang dulu. Bagi saya, lebih baik judul itu yang dipakai, daripada terlalu bombastis. Judul itu pun bukan berarti tanda seseorang yang pesimistis kan ? Saya hanya ingin mengajak anda bersikap realistis, menentukan target dulu, mempelajari dan memperhitungkan dulu segala sesuatunya sebelum anda bercita-cita menjadi milyuner dari menanam jahe merah. Silahkan baca lanjutan tulisan ini…
Jahe Merah (Nama ilmiah : Zingiber officinale var.rubrum)
Sekarang siapa sih yang tidak kenal JAHE. Tanaman yang sangat populer di Indonesia, sekoteng, bandrek dan wedang adalah beberapa produk minuman yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Hampir setiap malam, terutama di daerah perkotaan, kita sering disapa oleh para penjual keliling minuman tersebut. Atau sekarang coba tengok kalau kita pergi ke mini market atau swalayan, selalu ada produk-produk dengan bahan dasar jahe yang mejeng rapi di rak-rak etalase.
Tidak secara tiba-tiba pamor jahe ini begitu tenar, namun tanaman ini sudah sekian lama diketahui manfaatnya oleh orang tua kita sejak dulu. Pemakaiannya begitu meluas karena ternyata manfaatnya sangat banyak. Tidak hanya dipakai sebagai salah satu bumbu pelengkap masakan saja, namun juga ternyata banyak pula digunakan untuk tujuan di bidang kesehatan, terutama untuk jenis Jahe Merah.
Beberapa manfaat dari jahe di bidang kesehatan tersebut dapat saya sebutkan sebagai berikut :
- Sebagai obat herbal
- Sebagai antioksidan, antiinflamasi, analgesik, antikarsinogenik (anti kanker), dan kardiotonik (penguat fungsi jantung)
- Pencegah Obesitas
- Anti diare dan mual
- Anti hiperlipidemia (lemak berlebih)
- Melancarkan aliran darah
- Obat untuk kolesterol
Apabila anda masih kurang percaya mengenai manfaat jahe yang saya sebutkan tersebut, anda boleh lihat deh di hasil penelitian yang dikeluarkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian DI SINI.
Bagi anda yang belum mengetahui mengenai sejarah, asal muasal dan klasifikasinya, serta ingin kenal lebih dekat dengan Jahe, saya sudah siapkan dari Wikipedia DI SINI.
Setelah anda baca mengenai manfaat jahe, jenis dan klasifikasinya, terutama Jahe Merah, mari kita lanjutkan ke analisa peluang usaha. Terdapat beberapa faktor, menurut saya, yang perlu kita perhitungkan, mari kita mulai (kalau ada yang kurang, tambah sendiri ya…hehehe)
Faktor yang Memungkinkan Budidaya Jahe Merah Menguntungkan
Mari kita urai beberapa yang mungkin akan menjadi faktor menguntungkan atau mendukung keberhasilan budidaya jahe merah
- Permintaan terhadap Jahe Merah masih cukup tinggi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Silahkan anda browsing dan searching mengenai permintaan produk agro ini.
- Tanaman Jahe bisa tumbuh pada ketinggian 0 – 2.000 m.dpl. sehingga cakupan tempat budidaya relatif luas.
- Teknis budidaya relatif mudah, dengan menggunakan media tanam di dalam polybag ataupun karung bisa dilakukan. Dengan demikian lahan yang dibutuhkan tidak perlu luas, kita bisa memanfaatkan lahan di pekarangan atau halaman rumah yang tidak produktif. Cara atau teknik budidaya pun sudah banyak tersedia dan banyak dipraktekkan. Anda pun dapat melakukan budidaya jahe merah sistem organik dengan mudah.
- Harga jual jahe merah menurut perkembangan pasar saat ini memang tidak setinggi seperti tahun-tahun sebelumnya, namun saya lihat masih memiliki nilai ekonomis. Apalagi bila dilakukan pengolahan jahe menjadi produk turunan, misalnya serbuk jahe dan gula, harganya tentu akan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibanding harga jahe mentah .
- Belum begitu banyak yang melakukan budidaya jahe, meskipun di beberapa daerah sudah menjadi komoditi andalan, tengok misalnya di beberapa daerah di Sukabumi, Tasikmalaya atau di daerah Brebes, tanaman ini menjadi salah satu komoditi andalan daerah.
- Biaya yang harus dikeluarkan relatif rendah. Kita hanya perlu menyediakan polybag atau karung, tanah, pupuk, dan bibit serta biaya pemeliharaan yang tidak begitu besar, apalagi bila dilakukan oleh kita sendiri.
Hambatan Budidaya Jahe Merah
- Kualitas jahe harus benar-benar diperhatikan karena hal ini akan menentukan harga jual. Sekedar info, kualitas jahe Indonesia masih di bawah negara lain (ga percaya ? browsing dong…). Bagaimana cara mengatasinya ? Pola budidaya organik yang telah dilakukan oleh beberapa mitra HCS terbukti dapat menanggulangi masalah kualitas ini. Jadi tidak perlu khawatir, kita bisa sharing koq…
- Serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit ini akan berhubungan dengan kualitas dan jumlah hasil budidaya. Namun masalah penyakit dapat ditekan dan dicegah apabila teknis budidaya kita mengikuti pola yang benar.
- Penjualan hasil budidaya. Hal ini memang menjadi masalah klasik di Indonesia, hampir untuk semua komoditi. Belum ada regulasi yang jelas mengenai sistem penjualan maupun patokan harga. Tapi ga usah pusing, mengenai penjualan komoditas jahe ini, mungkin anda bisa menjual langsung ke distributor, pasar, industri jamu atau minuman, atau anda menjalin kerja sama dengan kelompok tani jahe misalnya di Sukabumi, Tasikmalaya maupun Brebes yang sudah terlebih dahulu mapan untuk ikut nebeng jual. Yang penting, kita harus usahakan mendapatkan harga beli yang layak dan masih mempunyai nilai ekonomis sedang-tinggi. Ironis memang, sebagai contoh, minggu kemarin saya pergi belanja ke sebuah swalayan terkenal, iseng-iseng lihat harga jahe gajah yang dijual Rp. 19.850,-/kg, kemudian iseng juga nelpon ke ‘pengepul jahe’ yang ternyata menerima jahe gajah dengan harga beli Rp. 8.000,- saja……hadduh
Teknis Budidaya Jahe Merah
Setelah menimbang mengenai peluang dan kemungkinan hambatannya, mari kita pelajari teknis budidaya tanaman yang satu ini agar kita sama-sama mendapat gambaran umum yang lebih lengkap. Banyak pola tanam yang bisa kita terapkan, di sini saya akan coba bahas teknis budidaya organik jahe merah menggunakan pola HCS. Namun sebelumnya coba kita pelajari secara umum karakteristik tanaman jahe berikut ini :
Syarat tumbuh :
- Iklim : Tanaman jahe memerlukan curah hujan antara 2.500-4.000 mm/thn
- Pada umur 2,5 – 7 bulan perlu cukup sinar matahari. Artinya, tanaman ini harus berada di tempat terbuka agar cukup sinar matahari sepanjang hari
- Suhu udara yang optimal adalah 20 – 35 derajat Celcius
- Secara umum dapat tumbuh pada keasaman tanah dengan pH 4.3 – 7.4, kecuali untuk jenis Jahe Gajah pada pH 6.8 – 7.0
- Tumbuh baik pada tanah subur dan gembur, serta banyak mengandung humus
Persiapan Bibit atau Benih Jahe Merah
Kita dapat melakukan penanaman dari bibit jahe merah yang sudah siap tanam atau sudah bertunas antara 5-10 cm. Namun apabila tidak tersedia, kita dapat menyemaikan bibit dari bentuk rimpang. Apabila menyemaikan sendiri, perhatikan kualitas rimpang yang akan disemaikan. rimpang untuk disemaikan haruslah berasal dari induk yang cukup tua umurnya, permukaan rimpang mengkilat dan tidak cacat serta tidak terlihat ada bekas diserang hama.
1. Teknik Persiapan Rimpang
Rimpang yang akan disemaikan (tentunya setelah diseleksi), dibersihkan dan kemudian dijemur namun hati-hati jangan terlalu kering. kemudian…..
- Simpan selama 1 – 1.5 bulan.
- Patahkan rimpang dengan tangan, yang mana setiap potongan tadi memiliki 3 – 5 mata tunas, kemudian dijemur kembali selama 1/2 sampai 1 hari (lihat cuaca).
- Masukkan potongan rimpang tersebut ke dalam karung
- Buat larutan PHEFOC HCS, dengan dosis : 1 tutup botol PHEFOC dilarutkan ke dalam 14 liter air, kemudian ditambah 2 sendok makan gula pasir, aduk sampai rata dan biarkan selama 15 menit.
- Potongan rimpang yang sudah dalam karung kemudian dicelupkan ke dalam larutan PHEFOC selama 15 menit. Angkat dan tiriskan. Tujuan perendaman dengan PHEFOC adalah agar bibit terbebas dari patogen asal penyakit dan memiliki daya tahan lebih tinggi untuk mendapat serangan penyakit, ya mirip di-immunisasi dulu lah…
- Selama menunggu proses ‘pe-nirisan’, buatlah larutan SOT HCS dengan dosis : 5 tutup botol SOT dilarutkan ke dalam 14 liter air, dan ditambahkan pula 3 sendok makan gula pasir. Aduk hingga rata dan biarkan selama 15 menit
- Setelah cukup ditiriskan, bakal bibit tadi kemudian direndam selama kurang lebih 6 jam dalam larutan SOT HCS yang telah dibuat tadi. Tujuan perendaman dengan SOT adalah agar nantinya bibit dapat tumbuh dengan baik dan sehat terutama pada saat-saat awal penanaman
- Setelah 6 jam, karung berisi benih tersebut kemudian ditiriskan sampai kering. Dan benih sudah siap untuk disemaikan.
2. Teknik Penyemaian Rimpang
Beberapa cara dapat dilakukan untuk penyemaian bibit jahe dari rimpang ini. Dengan menggunakan sistem kotak kayu atau dengan cara membuat bedengan. Kali ini saya ulas penyemaian dengan memakai kotak kayu.
- Buat kotak kayu dengan ukuran misalnya 50 x 100 cm dengan tinggi 10 cm. Bentuknya seperti nampan. Tahu nampan kan ?
- Buat campuran tanah untuk media semai dengan bahan campuran : tanah dan pupuk bokashi (lihat cara membuat Pupuk Bokashi), perbandingannya adalah tanah : pupuk bokashi = 3 : 1
- Kemudian campuran tanah tersebut masukkan ke dalam kotak dan disebar secara merata
- Benamkan potongan-potongan rimpang jahe ke dalam tanah tersebut. Kemudian tutup tipis dengan tanah atau daun kering
- Lakukan perawatan dengan cara menyiram media semai tadi dengan air 2 kali sehari
- Waktu yang dibutuhkan untuk penyemaian berkisar antara 2-4 minggu. Sabaar…
Teknik Penanaman Jahe
Teknik penanaman jahe berikut yang saya pilih adalah dengan memanfaatkan media tanam dalam polybag atau karung. Di sini saya memilih karung karena kebetulan mudah diperoleh dan murah, meskipun katanya rada-rada rapuh kalau sudah lama, tapi coba saja lah. Teknik memakai polybag atau karung ini banyak juga yang menyebut sebagai cara budidaya tanaman vertikultur, artinya budidaya tanaman secara vertikal atau bertingkat.
0 komentar:
Posting Komentar